DAGING bebek kini menjadi salah satu makanan kegemaran banyak orang. Bagi Anda pencinta daging bebek, tak perlu repot lagi berburu daging bebek lezat dan empuk. Anda bisa menyantapnya di Restoran The Duck King Kitchen.
Tak hanya menyediakan makanan Chinese food, The Duck King Kitchen juga menghadirkan berbagai varian makanan dari Asia Tenggara. Seiring dengan banyaknya permintaan pelanggan, The Duck King Kitchen hadir memperkenalkan menu baru dan perubahan ini juga yang menjadi dasar daripada pergantian nama restoran The Duck King Kitchen dari nama sebelumnya, Fat Ya.
“The Duck King Kitchen merupakan konsep terakhir dari The Duck King Group yang diperkenalkan pada 2009. Sebelumnya namanya adalah Fat Ya. Ini adalah bistro-style restoran yang menyediakan makanan Chinese dengan campuran masakan khas Asia Tenggara lainnya,” jelas Toni Wijaya Thjin selaku Manager The Duck King Kitchen saat ditemui di Plaza Indonesia Extention lantai 4, Jakarta, Kamis (6/4/2010).
Toni pun menjelaskan beberapa menu istimewa yang bisa customer nikmati saat menyambangi The Duck King Kitchen. “Menu istimewa yang tersedia di The Duck King Kitchen, di antaranya tahu goreng ala Thai, jagung telur asin, salad mangga, tumis daging bebek cincang dengan saus lada hitam, tumis daging bebek cincang dengan lotus, dan tak ketinggalan, bebek pecking,” lanjutnya.
Untuk menghasilkan bebek pecking yang empuk, The Duck King Kitchen merendam bebek dalam racikan bumbu istimewa selama 24 jam. “Supaya daging bebek empuk, maka harus direndam dalam racikan bumbu selama 24 jam. Selain empuk, bumbu pun meresap sehingga menghasilkan rasa yang luar biasa ketika disantap. Kemudian, bebek bisa dipanggang dalam oven sekitar 3-4 jam dan customer bisa mengonsumsinya dengan saus hoisin atau saus lada hitam,” terangnya.
The Duck King Kitchen membandrol harga mulai dari Rp9.800 untuk dim sum hingga bebek pecking dengan porsi setengah ekor seharga Rp118.000, dan untuk satu ekor bebek pecking, Anda hanya perlu membayar Rp218.000.
The Duck King Group sendiri membuka outlet pertamanya pada 2003 di Jakarta Selatan. Daging bebek merupakan menu andalannya. Kini, The Duck King Group telah memiliki 12 cabang di empat kota besar di Indonesia dengan empat konsep restoran berbeda, di antaranya Duck King Kitchen, The Grand Duck King (mengusung konsep “signature" yang merupakan tempat makan bernuansa formal dengan desain modern dan kontemporer), The Duck King (konsep pertama yang diperkenalkan The Duck King Group dengan konsep restoran Chinese yang sederhana), dan Imperial Chef (satu-satunya restoran dengan nuansa modern beraksen oriental).
Keistimewaan lain yang ditawarkan The Duck King Group, setiap restoran ditangani oleh Executive Chef dan Manager Restaurant yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Hong Kong dengan pengalaman minimal 10 tahun. Jadi, Anda tak akan kecewa saat menikmati olahan makanan yang disajikan.
(ftr)
Sumber: okefood
lihat Juga:
Chinese food
Kamis, 21 Oktober 2010
The Imperial Duck King
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar